Batman Begins - Help Select

Pengamat: Zaman Tifatul Ada 300 Situs Radikal yang Diblokir


Pengamat: Zaman Tifatul Ada 300 Situs Radikal yang Diblokir
Jakarta - Pakar hukum internet Margiono angkat bicara mengenai pemblokiran 22 situs yang dilakukan oleh Kominfo atas rekomendasi BNPT. Menurutnya, jumlah itu lebih sedikit ketimbang zaman Tifatul Sembiring menjadi Menkominfo periode lalu.

"Zaman Pak Tifatul ada situs (yang) diblokir (karena dianggap) radikal sebanyak 300 pada 2012 dari yang masuk 900. Apa yang dilakukan menteri sekarang (Rudiantara) melanjutkan apa yang dilakukan Pak Tifatul, Permennya sudah ada dari dulu. Mereka memproses saja," ujar Margiono.

Hal ini disampaikannya Margiono di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Minggu (5/4/2015). Dia juga menyebut pemblokiran situs Hidayatullah.com dari 21 lainnya adalah sebuah kesalahan.

Sebab menurutnya, tidak ada konten-konten bernuansa radikalisme seperti yang dikatakan BNPT. "Saya anggap (pemblokiran) Hidayatullah itu kesalahan, di situ tidak ada konten kekerasannya. Mungkin ada 1-2 (artikel)," imbuh Margiono.

Pria lulusan salah satu universitas termuka di Inggis itu mengatakan alasan yang digunakan untuk memblokir situs tersebut kurang kuat jika berdasar dari kecurigaan terhadap artikel semata. Dia menilai seharusnya pemerintah tidak memblokir situsnya, tetapi cukup membekukan akses URL (uniform Resource Locator) saja.

"Kalau ada artikel yang bahaya bukan pemblokiran situs tapi di-take down dan URL saja, bukan blokir. Pemblokiran oleh Menkominfo melalui Permen (Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014 yang mengacu pada UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik/ITE) tidak berlaku untuk pers," terangnya.

"Menurut saya ada hikmahnya juga dari kejadian ini akhirnya Kominfo mempercepat tim panel. Ini usulan dari lama," sambung Murdiono.
Seperti diketahui, Menkominfo Rudiantara membentuk tim panel yang terdiri dari beberapa ahli untuk menangani konten negatif dalam situs-situs media daring. Tim ini dibentuk untuk menanggapi masukan berbagai kalangan masyrakat atau organisasi terkait situs bermuatan radikal.

Tim panel dibentuk berdasarkan Keputusan Menkominfo nomor 290 Tahun 2015. Panel ini diketuai oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, sedangkan wakil ketua diduduki pejabat Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Aparatur Kemenkopolhukam.

Sejumlah nama yang menjadi pengarah panel ini antara lain Menkopolhukam, Menkominfo, Jaksa Agung, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Kepala BNPT, Kepala BNN. Ketum Masyaratakat Telematika Indonesia, Prof Ahmad Syafii Maarif, Salahuddin Wahid, Imam Prasodjo dan Romo Benny Susetyo.

Panel juga terbagi menjadi beberapa kategori tim yaitu panel Terorisme, SARA dan Kebencian; panel Pornografi, Kekerasan pada Anak dan Keamanan Internet; panel penilai untuk Investasi Ilegal, Penipuan, Perjudian dan Narkoba serta panel penilai untuk Hak Kekayaan Intelektual.

25 Hal Tentang Islam Yang Selalu Ditanyakan Oleh Rakyat Amerika

Masyarakat Amerika yang pluralistik tampaknya sedang berubah dari yang "bergerombol" menjadi lebih spesifik lagi, terutama terhadap ajaran ideologi. Namun, walaupun Islam adalah agama besar dengan lebih dari 1 milyar pengikut di seluruh dunia dan lebih dari 6 juta di Amerika Serikat, sebagian orang Amerika masih berpikir bahwa Islam adalah kultus.
ebagian meyakini bahwa semua muslim adalah teroris atau memiliki 4 orang istri. Para aktivis Islam di negeri itu pun sepakat, bahwa hal ini terjadi karena kesalahpahaman orang Amerika tentang Islam, dan itu dipicu karena kurangnya informasi yang benar tentang ajaran Islam.
Inilah daftar pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh orang Amerika selama ini:
  1. Apa itu Islam?
  2. Siapakah Allah?
  3. Siapakah Muslim itu?
  4. Siapa Muhammad?
  5. Apakah Muslim menyembah Muhammad?
  6. Apa Muslim berpikir tentang Yesus?
  7. Apakah umat Islam memiliki banyak sekte?
  8. Rukun-rukun Islam?
  9. Apa tujuan ibadah dalam Islam?
  10. Apakah Muslim percaya pada akhirat?
  11. Apakah tindakan baik non-Muslim akan sia-sia?
  12. Apa batasan pakaian bagi umat Islam?
  13. Makanan apa saja yang dilarang dalam Islam?
  14. Apa itu Jihad?
  15. Apa tahun Islam itu?
  16. Apa saja festival besar Islam?
  17. Apa itu Syariah?
  18. Apakah Islam disebarkan oleh pedang (melalui perang)?
  19. Apakah Islam mengajarkan kekerasan dan terorisme?
  20. Apa itu Fundamentalisme Islam?
  21. Apakah Islam mempromosikan poligami?
  22. Apakah Islam menindas perempuan?
  23. Apakah Islam toleran terhadap agama minoritas lainnya?
  24. Apa pandangan Islam tentang: kencan seks pranikah dan aborsi; homoseksualitas dan AIDS; eutanasia dan bunuh diri; transplantasi organ?
  25. Bagaimana seharusnya Muslim memperlakukan Yahudi dan Kristen?
Mungkin inilah peran besar kita semua untuk memberikan gambaran yang benar tentang Islam. Begitu banyak media Barat yang telah melakukan pemberitaan tentang Islam yang jauh dari kenyataan sebenarnya, sehingga orang-orang non-Islam menganggap Islam sesuatu yang harus dicurigai. (sa/ujm)

Parodikan Si Buta Dari Gua Hantu, Film Tora Sudiro Disomasi

KACAUNYA DUNIA PERSILATAN produksi Skylar Pictures menuai protes keras. Dalam film itu, Tora Sudiro didapuk untuk berperan sebagai seorang tokoh Si Buta Dari Gua Buat Elu.
Pihak PT Bumi Langit selaku pemegang hak paten karakter Si Buta Dari Gua Hantu menilai peran Tora di KACAUNYA DUNIA PERSILATAN itu mirip dengan karakter di serial lawas yang diperankan oleh Ratno Timoer itu.
"Kita sudah melihat filmnya. Ada persamaan tokoh Si buta dari Gua Hantu yang kita pegang hak patennya. Kita tak pernah diminta atau mengeluarkan izin penggunaan karakter itu. Kita mempertanyakan, dasarnya mereka apa pakai karakter Si Buta," tegas kuasa hukum PT Bumi Langit, Juliandus Tobing saat dihubungi KapanLagi.com®, Jumat (23/1).
Tokoh Si Buta Dari Gua Hantu / © Youtube
Tokoh Si Buta Dari Gua Hantu / © Youtube
Juliandus mengatakan, kliennya mempermasalahkan pihak Skylar yang tak meminta izin untuk menggunakan Si Buta Dari Gua Hantu. Ia mengaku jika sebelumnya sudah melakukan pertemuan dengan salah satu perwakilan rumah produksi Skylar Pictures, Helfi Kardit.
"Waktu itu memang sudah ada pertemuan dan mereka berpikir itu hal biasa karena merupakan parodi. Inti somasi kita adalah bukan masalah penayangan filmnya, melainkan kenapa mereka tidak kulonuwon (minta izin) saat menggunakan karakter Si Buta," lanjut Juliandus.
Helfi, sang produser dari film yang dibintangi oleh Darius Sinathrya dan Vicky Monica itu sendiri mengaku tak terima dengan somasi pihak PT Bumi Langit. Ia mengaku akan berbicara lebih lanjut terkait masalah ini dengan pihak penggugat.
"Ketika dibuat, trailernya ada di Youtube, nggak ada masalah tuh. Lalu ketika sudah tayang, kenapa baru dipermasalahkan? Filmnya sudah tayang, bagaimana mungkin mau diturunkan. Asal ada itikad baik dan masuk akal, kita siap berdiskusi dan memenuhi permintaan mereka," pungkas Helfi.

Newer Posts Older Posts Home

Total Pageviews

ibadurrohman. Powered by Blogger.